Enam nyawa yang telah tiada
ditetapkan sebagai tersangka
para polisi adalah korbannya
"Mereka melawan, itu sebabnya," kata korban
Tak ada yang menyaksikan. Tak ada yang memberi kesaksian
Hukum adalah milik siapa yang menang, siapa yang hidup dan bertahan
Enam nyawa itu tak akan mungkin bisa ditanya
mereka sibuk bersenang-senang di alam sana
persetan status tersangka, tak ada yang dapat merampas kesenangan mereka
tak ada penjara
kematian adalah jalan menuju merdeka. Sebenar-benarnya merdeka.
Sementara yang bersalah, siapapun orangnya, akan terus didera gelisah
apalagi, laknat mubahalah telah terucap untuknya
Itulah jalan menuju penjara. Sebenar-benar penjara
Rugi dua kali mereka. Membunuh tapi justru mereka sendiri yang terbunuh. Kemanusiannya mati. Nuraninya mati. Mereka hanyalah tulang-belulang yang dibungkus daging. Kata Buya Hamka, segera takbirkan empat kali.
Kelak, di pengadilan akhirat, akan bertambah lagi siksanya. Sebenar-benar azab.