Kami telah memperbarui Kebijakan Privasi dan Cookies kami
Kami melakukan sejumlah perubahan penting terkait Kebijakan Privasi dan Cookies dan kami ingin memberitahu Anda, apa arti langkah ini bagi Anda dan data Anda.
Situs pemerintah Indonesia diretas
"Government of Indonesia, you cannot arrest an idea NO ARMY CAN STOP US #Anonymous #OpFreeWildan #FreeAnon", pesan itu terpampang di sedikitnya tujuh situs web resmi berbagai institusi pemerintah Indonesia.
Di akun twitter @anon_indonesia, kelompok yang menyebut diri Anonymous Indonesia mengatakan peretasan dilakukan sebagai protes untuk penangkapan seorang pria berinisial WYA di Jember, Jawa Timur, yang diyakini sebagai peretas situs resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu.
Kelompok itu juga menulis, "Come on, Indonesia. We need your support."
Di antara situs yang menjadi sasaran serangan mereka antara lain KPPU serta Kementerian Hukum dan HAM.
Situs SBY
Pada 9 Januari, situs resmi Yudhoyono yaitu presidensby.info diretas oleh hacker yang menyebut diri jemberhacker team.
Saat itu, situs menampilkan latar belakang hitam dengan tulisan warna hijau "Hacked by MJL007" dan logo 'jemberhacker team.'
Namun hal itu tidak berlangsung lama dan juru bicara kepresidenan Julian Aldrin Pasha saat itu hanya mengatakan sempat ada "gangguan" tetapi berhasil diatasi.
Senin (29/1), pelaku peretasan diketahui sebagai pegawai warung internet berinisial WYA dan berdasarkan keterangan Kapolres Jember AKBP Jayadi, ia telah ditangkap.
WYA dilaporkan sebagai lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) yang bekerja sebagai operator dan teknisi komputer di salah satu warnet di Jalan Letjen Suprapto, Jember, Jawa Timur.
Berita Utama
Majalah
Paling banyak dibaca
Konten tidak tersedia