Menyiapkan Era Education 4.0 dengan Teknologi dengan Program Digitalisasi Sekolah
Program digitalisasi sekolah yang baru saja diluncurkan Kemendikbud, tidak akan menghilangkan proses pembelajaran dengan tatap muka. Pembelajaran dengan tatap muka antara guru dan siswa di kelas tetap penting dan tidak tergantikan, dan akan diperkaya dengan konten-konten digital.
Peran guru di era revolusi industri 4.0, menurut Mendikbud, semakin penting. "Guru tidak hanya mengajar, namun sekarang guru harus menguasai sumber-sumber di mana anak-anak bisa belajar. Anak-anak bisa belajar dari mana saja, dan guru mengarahkan," kata Muhadjir Effendy. Dengan kata lain guru berfungsi sebagai penghubung sumber belajar atau resorce linker.
Program digitalisasi sekolah akan didukung dan ditindaklanjuti dengan peningkatan kompetensi guru, khususnya di bidang penguasaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Hal ini karena guru merupakan ujung tombak dan penentu keberhasilan program digitalisasi sekolah untuk mempercepat terciptanya sumber daya manusia Indonesia yang unggul.
"Kunci berhasil atau tidaknya program digitalisasi sekolah ada pada guru. Jadi kompetensi guru harus baik. Guru harus belajar tiap hari baik bersama instruktur, belajar sendiri, ataupun belajar dengan koleganya dalam asosiasi guru," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat meluncurkan program digitalisasi sekolah di Gedung Srindit Ranai Kabupaten Natuna Kepulauan Riau, Rabu (18/9/2019).
Peningkatan kompetensi guru merupakan program prioritas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang terus ditingkatkan kualitas pelaksanaannya. Peningkatan kompetensi guru dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud. Program ini akan dilaksanakan berbasis zona dengan mengoptimalkan peran kelompok kerja guru (KKG) dan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP).
Menurut Mendikbud, peran guru di era revolusi industri 4.0 semakin penting dan vital. "Guru tidak hanya mengajar, namun sekarang guru harus menguasai sumber-sumber dimana anak-anak bisa belajar. Anak-anak bisa belajar dari mana saja, dan guru mengarahkan," kata Muhadjir Effendy. Dengan kata lain guru berfungsi sebagai penghubung sumber belajar atau resorce linker.
Guru juga berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran. "Peran guru memfasilitasi, mencari narasumber yang relevan, siswa harus belajar dengan siapa, kemudian memerlukan fasilitas apa," ujar mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut.
Selain itu, peran guru yang juga sangat penting adalah sebagai penjaga gawang informasi atau gate keeper. "Informasi mana yang membahayakan harus dibendung oleh guru. Ancaman kita semakin lama sangat besar, pengaruh ideologi yang bertentangan dengan Pancasila," kata Mendikbud menambahkan. (Nur Widiyanto)
Sumber : kemendikbud
Komentar
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
PENGUMUMAN PPDB 2020 /2021
Selamat datang di Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru Online PPDB SMP Taman Dewasa Kebumen Tahun Pelajaran 2020 / 2021 Assalamualaikum. Wr.Wb Tahun pelajaran 2019/2020 segera be
Dampak Covid 19 terhadap pelaksanaan UNBK 2020
Wabah virus corona COVID-19 yang menyebar di Indonesia berdampak pada pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2020 dan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2020. Kementerian Pendidikan dan Kebu
Sekilas Tentang Hari Batik Nasional 2 Oktober
Sekilas Tentang Batik Batik telah berkembang di berbagai daerah di Indonesia. Namun menurut maestro batik Iwan Tirta dalam bukunya A Play of Light and Shades, batik boleh jadi berkemba
Tahun 2020, Tak Ada Lagi Pelajaran Matematika Di Negara Ini!
Matematika menjadi salah satu mata pelajaran menakutkan bagi siswa di Indonesia. Tinta merah acap kali tersemat di rapor akibat bidang studi penuh angka tersebut. Hasil riset Trends in
Mendikbud Luncurkan Program Digitalisasi Sekolah di Kabupaten Natuna
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, meluncurkan program digitalisasi sekolah di salah satu pulau terluar Indonesia, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, pada R
FakeSmile